Program Pascasarjana

Program Pascasarjana adalah program di mana mahasiswa sarjana dapat melanjutkan studi untuk memperoleh gelar magister (S2) dan doktor (S3). Cocok untuk Kamu yang memiliki mimpi menjadi akademisi, peneliti atau dosen, maka pendidikan lanjutan setelah lulus sarjana sangat direkomendasikan. Program Pascasarjana terletak di kampus UG Depok. 

 

Magister Sastra Inggris

Magister Sastra Inggris adalah program yang biasanya mempelajari ditulis narasi bahasa Inggris dalam kaitannya dengan konteks sastra dan budaya mereka. Siswa dapat belajar berbagai karya oleh berbagai penulis, ditulis dalam berbagai periode sejarah.

 

Mata Kuliah Magister Sastra Inggris

Beberapa mata kuliah yang akan kamu pelajari di jurusan ini:

  • Pengantar Teori Linguistik
  • Pemahaman Wacana Bahasa Inggris
  • Elective Course
  • Professional Translation
  • Stylistics and English Varieties
  • English Conversational Analysis
  • Critical English Discourse Analysis
  • Scientific Publication

 

Prospek Karir Magister Sastra Inggris

Kalau kamu ingin mengambil Magister Psikologi, ada beberapa prospek karir yang bisa kamu pertimbangkan, di antaranya:

  • Guru Bahasa Asing

          Guru bahasa asing merupakan profesi yang memiliki tugas untuk membimbing siswa dalam pembelajaran bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Arab, Jerman, Prancis, dll. Tidak hanya membimbing dan mengajarkan tata bahasa dan pelafalan, tetapi guru bahasa asing juga menyampaikan kebiasaan dan budaya dari bahasa negara yang dipelajarinya.

  • Konsultan Pendidikan

         Konsultan pendidikan memiliki tugas utamanya membantu pelajar untuk memilih jurusan dan tempat studi yang diminati, baik di dalam maupun luar negeri, mendukung dalam prosedur masuk universitas, membantu mengurus tiket pesawat dan tempat tinggal, serta menyediakan informasi terkait sistem sekolah di luar negeri hingga kehidupan masyarakat lokal.

  • Sastrawan

          Sastrawan merupakan sebutan untuk ahli sastra, penulis sastra, pujangga, intelektual, cendekiawan, maupun jauhari di diksi klasik. Kalau jaman dulu, pujangga itu dianggap pemberi fatwa, petunjuk ke pintu kebenaran. Hal ini konon katanya bermula dari karya Ronggowarsito, Serat Wirid Hidayat Jati yang dianggap bisa memberi hidayah yang benar ke pembacanya.